Berikut postingan tentang naskah drama detektif untuk 8 orang
Nama pemain:
1.
Nana
2.
Silvi
3.
Rin
4.
Narator/perawat
5.
Dr.Sheila
6.
Olivia
7.
Irma
8.
Lusy
Medicus Pritus Vendus......Story
Cerita ini berawal pada sore hari yang
indah,seorang gadis remaja berpakaian rapi sedang berjalan sendirian.Ia
berjalan menuju rumah temannya.
Olivia:(Mengetuk pintu)”Assalamu
alaikum,Silvi......Silvi......”
“Dasar silvi!Dia pasti tidak
mendengarku”(Sambil membuka pintu)
Silvi:(Memeluk Olivia secara tiba
tiba)”Olivia!!!!Kamu lama banget datangnya.Kita udah nunggu kamu dua jam”
Olivia:”Maaf,ya!Biasa,macet!”
Silvi:”Iya,deh!Kita ngerti,kok!”
Lusy:”Kalian ngobrol
sendiri,nggak ngajak ngajak”
Olivia:”Eh!Lusy juga udah dateng”
Lusy:”Iya...,udah dari tadi,kok,kamu
nya aja yang lama!”
Silvi:”Udah!Kita ngobrolnya
didalam aja”
***********
Di sebuah kantor,ada tiga orang yang sedang
bekerja.Salah seorang dari mereka sedang membawa banyak buku buku tebal.
Irma:(Terjatuh menabrak
Nana)”Aduh,jadinya berantakan”
Nana:”Untuk apa sih kamu membawa
buku sebanyak itu,bukan pernah dibaca lagi”(Pergi berlalu)
Rin:”Biar aku bantu,maklum
saja,dia memang seperti itu”(sambil mengumpulkan buku)
Lalu,mereka pun pergi ke bangku
mereka masing masing.
****************
Keesokan harinya di sebuah rumah,dua orang
anak remaja sedang ngobrol bersama.
Silvi:”Bagaimana kabar Almer
sekarang?”
Olivia:”Ah!Kamu ada ada aja!Mana
aku tahu kabarnya!Dia kan bukan siapa siapanya aku”
Silvi:”Buktinya kamu naksir
dia!Jerawat mu aja makin besar!Itu kan tandanya kamu jatuh cinta”
Olivia:”Enggak,ah!Mngkin kamu
kali yang suka sama dia”
Silvi:”Tapi,serius deh!Jerawat
kamu makin besar”(Sambil meraba wajah Olivia)
Olivia:(Meraba wajahnya)”Aduh
sakit,nih!”
Silvi:”Eh,maaf,ya!Jerawatmu
pecah!”
Olivia:”Hah!Pecah!Pantas rasanya
sakit banget.Aku mau pulang dulu,ah!”
Silvi:”Iya,cepat obati.Nanti
infeksi,lho”
**************
Di rumah Olivia......
Olivia:(Bercermin)”Ah.....rasanya
sakit banget!Kepalaku pusing”(Lalu ia terjatuh)
Lusy:(Tiba tiba datang)”Oliv.......Oliv......Oliv.......Kamu
kenapa?”(Sambil menelpon rumah sakit)
Akhirnya,Olivia pun dibawa ke rumah sakit.
**************
Keesokan harinya........
Di sebuah kantor tersebut
mendapat telepon secara tiba tiba.
Irma:(Mengangkat telepon tersebut)
“Halo.....,disini kantor
R.....r..r....reskrim Balai Kota,ada yang bisa dibantu”
“Halo.....apa?Ha!Apa?”
Rin:”Ada apa?”
Nana:(Mengambil telepon dari
Irma)
“Maaf,apa anda bisa mengulang perkataan anda
tadi?”
Nana:”Kasus pembunuhan?Dimana?”
“Oke....,terimakasih kami akan segera
ke TKP”
Irma:”Kasus Pembunuhan!Kasus
Pembunuhan!”
Nana:”Dasar payah!Heboh lagi!”
************
Di TKP,rumah kost Olivia......
Irma:(Memfoto lokasi tersebut)
Rin:”Kelihatannya,tidak ada jejak
pembunuhan”
Nana:”Benar!Tidak ada yang ganjil
di tempat ini”
Irma:”Jadi,apakah ini bukan kasus
pembunuhan?”
Nana:”Kita masih belum
memastikannya”
Rin:”Benar!Mungkin saja pelakunya
menghapus jejaknya”
Irma:”Tapi itu tidak mungkin,setidaknya...,pasti
ada jejak yang tertinggal”
Rin:”Lebih baik,kita ke rumah
sakit untuk memastikannya”
Nana:”Apa hasil outopsinya sudah
keluar?”
Rin:”Aku sudah menerima telepon
dari rumah sakit,bahwa hasil outopsinya sudah keluar”
Irma:”Kalau begitu,kita harus
segera ke rumah sakit”
**************
Di rumah sakit.Lebih tepatnya didepan ruang
outopsi
Irma:”Sudah lama ya kita tidak
berjumpa.Bagaimana kabarmu?Aku sangat merindukanmu”
dr.Sheila:”Umm....,aku.....”
Irma:(Menghampiri perawat
dibelakang dr.Sheila)
“Aku sangat merindukanmu”
Perawat:”I...iya”
dr.Sheila:”Kau tidak ingat
temanmu lagi?”
Irma:”Ah....,aku Cuma bercanda
kok.Mana mungkin aku melupakan temanku sendiri”
dr.Sheila:”Bagaimana
kabarmu,Irma?”
Irma:”Alhamdulillah,sehat sehat aja”
Nana:”Hmmm.......hmmmm.....Kalian
mau reunian atau mau kerja sih”
Irma:”He...He...He....Maaf,aku
terbawa suasana”
Nana:”Lalu,bagaimana
hasilnya,dr.Sheila?”
Rin:(Sibuk memerhatikan mayat
sambil sesekali membaca buku)
Irma:(Sibuk memotret)
dr.Sheila:”Sejauh ini,kami masih
belum menemukan hal yang ganjil dari tubuh korban,kami juga tidak menemukan
bekas luka dan bekas cekikan di tubuh korban.Dan,organ organ tubuhnya juga
normal normal saja,kami juga sudah memeriksa,korban tidak mengidap suatu
penyakit yang menyebabkan dia meninggal secara mendadak”
Nana:”Terimakasih,dr.Sheila,jika
ada sesuatu yang lain yang anda temukan,tolong hubungi kami”
Rin:”Terimakasih,dr.Sheila”
Nana,Rin,Irma:(Menjabat tangan
dr.Sheila)
Irma:”Lalu,setelah ini,apa lagi
yang harus kita lakukan?”
Nana:”Sebaiknya kita menghubungi
kerabat kerabat terdekat korban.Rin,tolong cari info tentang kerabat terdekat
korban”
Rin:”Aku sudah mencari tahu
tentang kerabat terdekat korban”
Nana:”Bagus,kita akan
mewawancarai kerabat korban yang paling terdekat terlebih dahulu”
Rin:”Salah satu kerabat korban
yang kutemukan adalah Silvia Anita.Dia merupakan sahabat terdekat korban”
Nana:”Bagus,kita harus ke
rumahnya sekarang!”
*****************
Dirumah Silvi............
Nana:(Mengetuk pintu rumah Silvi)
“Assalamu alaikum”
Silvi:(Membukakan pintu)
“Waalaikum salam”
Nana:”Apa ini benar rumahnya
Silvia Anita”
Silvi:”Ya,benar dengan saya
sendiri”
Irma:”Kami dari kantor kepolisian
e...e...eskrim Balai Kota”
Nana: (Menggelengkan kepalanya)
Rin:”Maksudnya,kami dari kantor
kepolisian Reskrim Balai Kota”
Nana dan Rin:(Sambil menunjukkan
kartu identitas)
Irma:”Kartuku mana ya?”(Sambil
memeriksa seluruh bajunya)
Rin:”Ini.....”(Sambil menunjukkan
kartu identitas Irma)
Silvi:”Kalau begitu silakan masuk
dulu!”(Sambil menggaruk garuk tubuhnya)”Aku mau mengambil minum dulu”
Silvi,Rin,Nana,Irma: (Duduk di
kursi)”Terimakasih”
Silvi:”Kalau begitu,apa maksud
kedatangan kalian kemari?”
Nana:”Kami ingin mewawancarai
anda tentang kematian sahabat anda,Olivia Khairani”
Silvi:”Ha?Oliv meninggal!Saya kok
tidak tahu?” (Sambil menyemburkan air)
Nana:”Bukankah Olivia adalah
sahabat terdekat anda,kenapa anda tidak bisa tahu dia meninggal,terlebih lagi
dia meninggal karena terbunuh”
Silvi:”Kamu yang benar saja!Tidak
mungkin Oliv meninggal secepat itu”(Sambil menggaruk garuk tubuh)
“Ini badan,kok tiba tiba gatal sih”
Irma:”Anda belum mandi mungkin?”
Silvi:”Hey!Kamu yang benar ya
kalau bicara,aku sudah mandi sepuluh kali sehari. Tapi,badanku masih tetap
gatal”
Rin:”Kamu tidak boleh bicara
seperti itu,Irma”
Nana:”Kalau begitu,kami permisi
dulu”
“Namun,sebelum kami pergi,saya ingin
memberi peringatan kepada anda.Anda bisa saja tertuduh sebagai tersangka atas
meninggalnya Olivia”
Silvi: (Menggaruk garuk badannya)”Kamu ini bilang
apa sih,cepat kelian pergi saja sana!”
Akhirnya,Rin,Nana,dan Irma pun keluar dari
rumah Silvi.
Nana:”Rin,apa kamu menemukan
data tentang kerabat korban yang lain”
Rin:”Ya,ada satu kerabat korban
lagi yang dekat dengan korban,yaitu Lusy Miranda Putri”
Nana:”Kita juga harus menemuinya
sekarang”
Nana,Rin,dan Irma pun pergi ke rumah Lusy.
Nana: (Mengetuk pintu)
“Assalamu alaikum”
Lusy: (Membukakan pintu)
“Waalaikum salam”
Irma:”Kami...........”
Nana:”Kami dari kantor kepolisian
Reskrim Balai Kota”(Sambil menunjukkan kartu identitas)
Rin:(Menunjukkan dua kartu
identitas)
Lusy:”Iya....,silakan masuk”
Lusy,Rin,Nana,dan Irma: (Duduk di
kursi)
Nana:”Kalau tidak salah,bukankah
anda yang pertama kali menemukan jasad dari Olivia”
Lusy:”Benar!”
Nana:”Kalau begitu,bisa anda
ceritakan apa yang terjadi sebelum Olivia meninggal”
Lusy:”Begini ceritanya,saya sudah
lama berteman dengan Oliv,dua hari sebelum dia meninggal,saya meminjam
flashdisk Oliv untuk menyimpan tugas tugas sekolah.Semalam,saya ingin
mengembalikan flashdisk Oliv .Namun,saya melihat Oliv berlari lari ke
rumahnya.Jadi saya ikuti.Lalu,saya minum sebentar.....”
Irma:”Ha!Apa tadi anda
bilang?Minum?Kenapa anda minum?”
Nana: (Geleng geleng kepala)
Lusy:”Ya...,karena saya haus”
Nana:”Jangan hiraukan
dia,lanjutkan cerita anda!”
Lusy:”Jadi,setelah itu,saya
nyusul ke rumah Oliv.Lalu,saya melihatnya sudah tak sadarkan diri,lalu saya
telpon rumah sakit.Namun,setelah sampai dirumah sakit,dia meninggal.Pihak rumah
sakit memberitahukan kepada saya,bahwa sebab Oliv meninggal,kemungkinan karena
dibunuh”
Nana:”Terimakasih atas informasi
anda.Kami ingin permisi dulu”
“Namun,anda harus tetap berhati hati
juga,sebab bisa saja anda adalah tersangka membunuh Olivia”
********************
Nana,Irma,dan Rin pun kembali ke kantor mereka masing masing.Dan mereka
berbincang di kantor mereka
Irma:”Eh!Ngomong ngomong,menurut
kalian siapa pembunuhnya diantara dua orang tersebut”
Rin:”Entahlah,aku belum bisa
menebaknya”
Irma:”Menurut kamu gimana,Nana?”
Nana:”Entahlah!”
Irma:”Menurutku pelakunya pasti
Silvi.Masa’ ia nggak tahu temannya meninggal.Sudah pasti itu bohong!Karena dia
tidak mau diakui sebagai pembunuh.Dan,pasti motifnya,mungkin karena dia cemburu
dengan Olivia yang punya pacar baru”
Nana:”Kamu kebanyakan
ngayal,emang kamu tahu darimana?”
Irma:”Lihat aja nih,foto mereka
berempat,Oliv dekat banget sama nih cowok.Dan,kelihatannya mereka saling
suka.Lusy kelihatan santai santai saja di foto ini.Dan coba lihat wajah
silvi,dari senyumnya dia kelihatan tidak suka”(Sambil menunjukkan selembar
kertas foto pada Nana)
Nana:”Hey!Kamu dapat darimana
foto ini?”
Irma:”Dari Lusy!Aku tadi
melihatnya dimeja pajangan rumah Lusy!Jadi sewaktu mau pulang,aku minta foto
ini pada Lusy!Mungkin kita bisa dapat petunjuk dari foto ini”
Rin:”Tapi,Irma ,kamu tidak boleh
asal nuduh.Mungkin bukan Silvi pelakunya”(Sambil membuka buku dan membacanya)
Nana:”Sudah,deh!Daripada ngobrol
gak jelas dan baca buku gak jelas.Lebih baik kalian selidiki saja kasus ini!Aku
mau keluar sebentar dulu,ya!”
Irma:”Eh!Kamu mau kemana,Na?”
Nana:”Ah!Ini bukan urusan
kamu,aku mau pergi!”(sambil keluar dari ruangan kantor)
Irma:”Dasar Nana!Bukannya bantu
mecahin kasus!Malah pergi!”
*************
Keesokan harinya,tim penyelidik di kantor Reskrim Balai Kota mendapat
berita bahwa Silvi juga meninggal karena di bunuh.Tim penyelidik pun segera ke
rumah sakit juga untuk meminta laporan mengenai kematian Silvi.
Dr.Sheila:”Kasus Silvi sama
seperti kasus Olivia,kami juga tidak menemukan keganjilan pada jasad korban
Silvi,tidak ada bekas luka,penyakit dalam,dan organ tubuhnya semuanya normal”
Nana:”Baiklah,terimakasih,dr.Sheila”
Setelah itu,tim penyelidik pergi ke rumah
Lusy untuk mengunjunginya.
Lusy:”Saya tidak menyangka kedua sahabat
saya meninggal seperti ini.Saya sangat berharap semoga anda semua bisa
menemukan pembunuhnya dengan cepat”
Irma:”Kamu tenang saja,Lusy,ini
adalah tugas kami.Kami akan melakukan apa saja agar pelakunya bisa tertangkap”
******************
Tim penyelidik kembali masuk ke kantor dan
berbincang masalah kasus pembunuhan ini.
Irma:”Ini benar benar rumit
sekali!Aha!Aku yakin Silvi yang membunuh,lalu dia bunuh diri,supaya tidak
diketahui bahwa dia yang membunuh”
Nana:”Dasar tukang ngayal!”
Rin:”Enggaklah!dr.Sheila bilang
kan tidak ada bekas luka apapun,dan tidak ada masalah pada organ tubuhnya”
“Mungkin,kasus ini tidak ada pembunuhnya”
“Mungkin,kasus ini tidak ada pembunuhnya”
Irma:”Ah,kamu ada ada
aja,Rin!Pasti ada dong pembunuhnya”
Rin:”Entahlah!”(Sambil menulis
sesuatu di buku catatannya)
Nana:”Sudah,deh....,aku mau pergi
dulu”(Keluar dari kantor)
Selama beberapa hari tim penyelidik menyelidiki kasus pembunuhan Olivia
dan Silvi.Namun,mereka masih belum juga menemukan pembunuhnya.
Suatu hari,disaat hampir larut malam,Nana pergi kekantor melihat Irma
dan Rin hanya bersantai santai di kantor.
Nana:”Hey!Apa apaan kalian?Kalian
tidak bekerja?”
Irma:”Kami udah kerja kok
Nana,kami ingin beristirahat dulu”
Nana:”Kalian ini!Masa’ Kalian
bersantai santai!Kasus ini masih belum selesai.Kalian membiarkan pekerjaan
kalian begitu saja!Kamu juga lagi Irma!Kerjaan kamu amburadul pangkat dua
semua!”
Rin: (Berdiri)”Nana!Cukup
perlakuanmu pada kami!Kami sudah bekerja keras sampai lembur beberapa
malam.Kamu juga kerjanya jalan jalan”(Sambil menghentak meja)
Nana:”Aku juga bekerja seperti
kalian!”
Rin:”Kamu tahu,nggak,Nana!Kamu
selalu egois!Mememntingkan dirimu sendiri!Sukanya memerintah!”
Nana:”Aku juga bekerja,Rin!”
Rin:”Apa kerjaanmu?Cuma jalan
jalan doang!Sebaiknya orang egois sepertimu mati saja! ”
( Lalu,pergi meninggalkan kantor)
Nana:”Kalian tidak pernah
mengerti!Aku juga bekerja keras seperti kalian!” ( Lalu,pergi meninggalkan
kantor)
Irma:”Hey!Hey!Lalu,bagaimana
denganku?Aku harus memihak siapa?Diantara mereka siapa yang slah,ya.Ah,aku pergi
saja,deh”
Keesokan harinya di kantor,Rin dan Nana
tidak berbicara sama sekali.Mereka masih saja bertengkar.Dan,Irma sedang
kebingungan untuk mempersatukan mereka kembali.
Nana beranjak dari tempat duduknya di
kantor dan pergi ke taman dekat rumahnya.Ia duduk di kursi taman tersebut
sambil bermain handphone.
Nana:”Apa aku harus minta maaf
saja,ya pada Rin?Mungkin aku yang salah!Tidak tidak,dia yang salah dia yang
duluan marah padaku”
Tiba tiba Nana merasakan ada sesuatu yang aneh ditangannya.
Nana:”Ah,apa ini sakit
sekali!”(Menoleh ke tangannya)
“Lebah!!!”(Menyapu lebah itu dari
tangannya.Lalu,berlari pergi)
Keesokan harinya............
Irma:”Nana!Kok tumben,ya!Datang
terlambat!Biasanya kan dia yang paling cepat datang diantara kita”
Rin:”Ah!Biarkan saja!Aku tidak
peduli lagi dengan si egois itu”
Irma:”Dia,kan teman kita,Rin!”
Rin:”Aku nggak peduli!Biarkan
saja dia sendiri!Lagipula aku sendiri juga bisa memecahkan kasusnya,kok.Nih,aku
udah tahu apa yang terjadi sebenarnya”
Irma:”Lalu,bagaimana?Ceritakan
padaku dong”
Rin:”Penyebabnya adalah jerawat
Medicus Pritus Vendus.Jerawat yang menyebabkan kematian.Aku tahu karena waktu
melihat foto Olivia yang masih hidup,dia memiliki jerawat yang besar,namun saat
dia meninggal jerawat itu tidak ada.Padahal,foto iti dijepret tepat sehari
sebelum dia meninggal.Jadi jerawat itulah pembunuhnya.Jerawat itu mengandung
virus Vendus
xxx05,salah satu virus penyebab
kematian yang paling berbahaya nomor satu didunia”
Irma:”Kita juga harus
memberitahukannya pada Nana”
Rin:”Untuk apa kita memberitahu
dia,biarin aja deh!”
Irma:”Tapi,ngomong ngomong,dari
mana asal virus itu,Rin”
Rin:”entahlah,aku masih belum
tahu,nanti aku cari lagi”
Tiba tiba telepon Irma berdering.
Irma:”Halo!!”
“Apa?Nana meninggal”
“Apa?Nana meninggal”
Rin:”Ada apa,Ma!”
Irma:”Nana......meninggal,Rin”
******************
Mereka berdua pun mendatangi rumah
Nana.Setelah Nana selesai dimakamkan,dr.Sheila mendatangi Irma dan Rin.
Dr.Sheila:”Ada sesuatu yang ingin
kusampaikan pada kalian”
Irma:”Ada apa,Sheila?”
Dr.Sheila:”Kalian tahu penyebab
Nana meninggal?”
Irma:”Memangnya kenapa dia
meninggal”
Dr.Sheila:”Dia meninggal karena
terkena sengatan lebah.Dia alergi sengatan lebah”
Irma:”Alergi sengatan lebah?Apa
ada orang yang mati karena sengatan lebah”
Dr.Sheila:”Begini,Irma.........,bagi
sebagian orang,satu sengatan lebah saja bisa membunuhnya.Namun,hanya orang yang
alergi sengatan lebah saja yang bisa terbunuh karena sengatan lebah”
Rin:”Lalu,bagaimana kejadiannya
ia bisa meninggal?”
Dr.Sheila:”Aku tidak tahu persis
bagaimana kejadiannya.Namun,sewaktu aku mau mengunjungi rumah Nana.Aku
melihatnya tergeletak tak sadarkan diri di rumahnya.Dan,saat kuperiksa,ternyata
dia sudah meninggal.Aku juga melihat ada bekas luka sengatan lebah.Jadi,sudah
kupastikan dia pasti meninggal karena alergi sengatan lebah”
Irma:”Jadi,begitu,ya!”
Dr.Sheila:”Dan ada satu hal lagi
yang ingin kusampaikan pada kalian.Aku menemukan ini di rumah Nana”(Sambil
menyerahkan stoples kaca)
Rin:”Memangnya apa ini?”
Dr.sheila:”Begini ceritanya,aku dan
Nana sudah berhasil menemukan penyebab asalnya jerawat Medicus Pritus Vendus
itu”
Irma:”Ha!Bagaimana kalian bisa
tahu?”
Dr.sheila:”Baiklah,akan
kuceritakan!Kasus kematian Olivia Khairani yang diduga adalah kasus pembunuhan
yang ternyata kematiannya yang mendadak dikarenakan jerawat Medicus.Nana
mengetahui hal tersebut karena dia tanpa sengaja melihat buku catatan Rin yang
berisi catatan mengenai kasus pembunuhan Olivia dan jerawat medicus.Melihat
dari tanggal catatannya sepertinya Rin menulis catatan itu dua hari setelah
kematian Olivia.Nana juga membaca catatanmu mengenai kematian Silvi yang juga
karena jerawat itu.Dia tertular dari Olivia karena menyentuhnya secara langsung
dan menyebabkan gatal disekujur tubuhnya....”
Irma:”Tunggu dulu,bukankah kau
bilang tadi Rin menemukan penyebab kematian Olivia dua hari setelahnya.Tapi Rin
baru memberi tahuku pagi ini”
Rin:”dr.Sheila benar Irma,aku sudah
lama menemukan penyebab kematian Olivia,tapi aku masih ragu untuk mengatakannya
pada kalian,aku takut pernyataan ku tidak benar....”
Dr.Sheila:”Kamu salah,Rin.....,kamu
adalah orang yang jenius,hipotesis mu benar mengenai jerawat itu,kami beruntung
memiliki rekan sejenius dirimu,tanpa hal itu kami tidak akan bisa menyelesaikan
kasus ini.Nana juga mengakui bahwa kau adalah orang yang jenius........”
Irma:”Lalu,bagaimana cerita yang
selanjutnya?”
Dr.Sheila:”Lalu,setelah Nana
membaca semua catatan itu,namun dia tidak menemukan catatan mengenai penyebab
virus jerawat itu berasal....,jadi Nana berinisiatif untuk mencari tahu sendiri
penyebab asalnya jerawat itu supaya tidak memberatkan kalian,lalu dia
mendatangiku dan menceritakan semuanya.Dia sering keluar dari kantor untuk
pergi kerumah kost Olivia untuk mencari tahu sesuatu.Namun,setelah tiga hari
datang kerumah kost Olivia,dia menemukan sesuatu yang ganjil....”
Irma:”Apa itu,dr.Sheila?”
Dr.Sheila:”Dia menemukan beberapa
ekor nyamuk di rumah kost Olivia.Tapi,nyamuk ini berbeda dengan nyamuk
lainnya.Nyamuk ini sedikit lebih besar dan pada bagian kepalanya berwarna hitam
serta bagian punggungnya berwarna putih.Setelah itu,Nana menangkap nyamuk itu
dan menganalisisnya bersamaku,setelah empat hari kemudian....,kami menemukan
hasilnya,bahwa ternyata virus jerawat itu berasal dari nyamuk itu”
Irma:”Berasal dari nyamuk,lalu?”
Dr.Sheila:”Benar,nyamuk itu mengandung virus vendus xxx05 yang
sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian.Setelah kami teliti
lagi,ternyata nyamuk ini menyebar virusnya melalui gigitan,kemudia lama lama
akan membengkak seperti jerawat dan makin lama makin membesar hingga pecah dan
bahkan bisa menular jika disentuh secara langsung.Selain itu,virus ini bereaksi
dalam tubuh dengan lamban tapi sangat ganas,dia menyerang bagian kulit lalu
merambat ke jantung dan saraf otak sehingga dapat menyebabkan kematian”
Irma:”Jadi....,begitu ceritanya,terimakasih,Sheila”(menjabat
tangan Sheila)
Setelah mendengar
cerita dr.Sheila,Rin dan Irma kembali ke kantor mereka.
Rin: (Duduk di kursi)”Ini sangat sulit untuk dimengerti”
Irma:”Sudahlah,Rin....,ini sudah berlalu,aku mau mengetik
laporan mengenai kasus ini dulu,kita harus menuntaskan pekerjaan kita”(Sambil
mengetik)
Mengetik laporan dari
kasus yang dipecahkan sudah menjadi tugas Irma.Irma adalah juru tulis di kantor
mereka.Tiba tiba,Lusy datang ke kantor mereka.
Lusy:”Assalamu alaikum”
Rin dan Irma:”Waalaikum salam”
Rin:”Ada yang bisa dibantu,Lusy?”
Irma:”Duduk dulu Lusy!”
Lusy:(Duduk di kursi)”Maksud kedatangan saya kemari,saya ingin
mengucapkan terimakasih kepada kalian”
Irma:”Terimakasih?Untuk apa?”
Lusy:”Saya mendapat telepon dari dr.Sheila.dr.Sheila sudah
menjelaskan semuanya pada saya mengenai kasus ini.Saya sangat berterimakasih
pada anda sekalian yang sudah menyelesaikan kasus ini.Saya juga sangat
bersyukur ternyata tidak ada pembunuh dalam kasus ini.Jadi,tidak ada yang
disalahkan atas kematian dua teman saya.Teman teman saya adalah orang yang
berharga di sisi saya.Pada orang itulah,saya bisa berbagi atas kegembiraan dan
kesedihan saya.Sekali lagi,saya ucapkan terimakasih.Saya mau pamit dulu,hanya
itu yang ingin saya sampaikan.Assalamu alaikum”
Irma:”Waalaikum salam!Hati hati di jalan,ya!”
Lusy:(Pergi dari ruangan kantor)
Rin:”Apa apaan ini?Aku tidak bisa menerima ini semua!”
Irma: (Mendekati Rin)”Rin....”
Rin:”Kalau saja,waktu itu aku tidak emosi,ini semua tidak akan
terjadi!!”
Rin:”Aku bahkan belum sempat baikan dengannya.Kenapa secepat
ini?Aku kehilangan arti teman”
Irma:”Sudahlah,Rin....”
Irma pun menenangkan
Rin.
Dua hari
kemudian..........
Irma:”Alhamdulillah,ya Allah.....,akhirnya kelar juga nih
laporan.Jadi,kasus ini tuntas deh!”
Rin:(Datang lalu duduk di kursi)
Irma:”Udah tenang nih sekarang?”
Rin:”Apa maksudmu?”
Irma:”Eh.....pura pura nggak tahu,ya!Kamu menangis terus
semalam!”
Rin:”Kamu membual,ya!Aku nggak ada nangis”
Irma:”Iya....,aku tahu”
Rin:”Tapi,kamu tahu,Ma!Dari kasus ini aku banyak
belajar.Pertama,untuk tidak melihat orang dari kulitnya,dan tidak cepat
mengambil kesimpulan...,aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi....”
Irma:”Kau benar.....,aku sudah berburuk sangka pada Nana,ku kira
dia sering pergi keluar untuk jalan jalan,tapi nyatanya,dia sering pergi untuk
menyelidiki virus itu......”
Rin:”Dan,satu lagi............,aku juga mendapat pelajaran bahwa
kematian itu bisa datang kapan saja,dan tugas kita hanya melakukan yang terbaik
selama masih hidup”
*************
Terima kasih sudah mengunjungi laman ini :-)