script efek bunga berjatuhan

Sabtu, 14 Januari 2017

contoh naskah drama detektif untuk 8 orang


   Berikut postingan tentang naskah drama detektif untuk 8 orang


Nama pemain:
1.     Nana
2.     Silvi
3.     Rin
4.     Narator/perawat
5.     Dr.Sheila
6.     Olivia
7.     Irma
8.     Lusy
Medicus Pritus Vendus......Story
     Cerita ini berawal pada sore hari yang indah,seorang gadis remaja berpakaian rapi sedang berjalan sendirian.Ia berjalan menuju rumah temannya.
Olivia:(Mengetuk pintu)”Assalamu alaikum,Silvi......Silvi......”
            “Dasar silvi!Dia pasti tidak mendengarku”(Sambil membuka pintu)
Silvi:(Memeluk Olivia secara tiba tiba)”Olivia!!!!Kamu lama banget datangnya.Kita udah nunggu kamu dua jam”
Olivia:”Maaf,ya!Biasa,macet!”
Silvi:”Iya,deh!Kita ngerti,kok!”
Lusy:”Kalian ngobrol sendiri,nggak ngajak ngajak”
Olivia:”Eh!Lusy juga udah dateng”
Lusy:”Iya...,udah dari tadi,kok,kamu nya aja yang lama!”
Silvi:”Udah!Kita ngobrolnya didalam aja”
***********
    Di sebuah kantor,ada tiga orang yang sedang bekerja.Salah seorang dari mereka sedang membawa banyak buku buku tebal.
Irma:(Terjatuh menabrak Nana)”Aduh,jadinya berantakan”
Nana:”Untuk apa sih kamu membawa buku sebanyak itu,bukan pernah dibaca lagi”(Pergi berlalu)
Rin:”Biar aku bantu,maklum saja,dia memang seperti itu”(sambil mengumpulkan buku)
Lalu,mereka pun pergi ke bangku mereka masing masing.
****************
     Keesokan harinya di sebuah rumah,dua orang anak remaja sedang ngobrol bersama.
Silvi:”Bagaimana kabar Almer sekarang?”
Olivia:”Ah!Kamu ada ada aja!Mana aku tahu kabarnya!Dia kan bukan siapa siapanya aku”
Silvi:”Buktinya kamu naksir dia!Jerawat mu aja makin besar!Itu kan tandanya kamu jatuh cinta”
Olivia:”Enggak,ah!Mngkin kamu kali yang suka sama dia”
Silvi:”Tapi,serius deh!Jerawat kamu makin besar”(Sambil meraba wajah Olivia)
Olivia:(Meraba wajahnya)”Aduh sakit,nih!”
Silvi:”Eh,maaf,ya!Jerawatmu pecah!”
Olivia:”Hah!Pecah!Pantas rasanya sakit banget.Aku mau pulang dulu,ah!”
Silvi:”Iya,cepat obati.Nanti infeksi,lho”
**************
    Di rumah Olivia......
Olivia:(Bercermin)”Ah.....rasanya sakit banget!Kepalaku pusing”(Lalu ia terjatuh)
Lusy:(Tiba tiba datang)”Oliv.......Oliv......Oliv.......Kamu kenapa?”(Sambil menelpon rumah sakit)
    Akhirnya,Olivia pun dibawa ke rumah sakit.
**************
Keesokan harinya........
Di sebuah kantor tersebut mendapat telepon secara tiba tiba.
Irma:(Mengangkat telepon tersebut)
          “Halo.....,disini kantor R.....r..r....reskrim Balai Kota,ada yang bisa dibantu”
          “Halo.....apa?Ha!Apa?”
Rin:”Ada apa?”
Nana:(Mengambil telepon dari Irma)
          “Maaf,apa anda bisa mengulang perkataan anda tadi?”
Nana:”Kasus pembunuhan?Dimana?”
         “Oke....,terimakasih kami akan segera ke TKP”
Irma:”Kasus Pembunuhan!Kasus Pembunuhan!”
Nana:”Dasar payah!Heboh lagi!”
************
   Di TKP,rumah kost Olivia......
Irma:(Memfoto lokasi tersebut)
Rin:”Kelihatannya,tidak ada jejak pembunuhan”
Nana:”Benar!Tidak ada yang ganjil di tempat ini”
Irma:”Jadi,apakah ini bukan kasus pembunuhan?”
Nana:”Kita masih belum memastikannya”
Rin:”Benar!Mungkin saja pelakunya menghapus jejaknya”
Irma:”Tapi itu tidak mungkin,setidaknya...,pasti ada jejak yang tertinggal”
Rin:”Lebih baik,kita ke rumah sakit untuk memastikannya”
Nana:”Apa hasil outopsinya sudah keluar?”
Rin:”Aku sudah menerima telepon dari rumah sakit,bahwa hasil outopsinya sudah keluar”
Irma:”Kalau begitu,kita harus segera ke rumah sakit”
**************
    Di rumah sakit.Lebih tepatnya didepan ruang outopsi
Irma:”Sudah lama ya kita tidak berjumpa.Bagaimana kabarmu?Aku sangat merindukanmu”
dr.Sheila:”Umm....,aku.....”
Irma:(Menghampiri perawat dibelakang dr.Sheila)
         “Aku sangat merindukanmu”
Perawat:”I...iya”
dr.Sheila:”Kau tidak ingat temanmu lagi?”
Irma:”Ah....,aku Cuma bercanda kok.Mana mungkin aku melupakan temanku sendiri”
dr.Sheila:”Bagaimana kabarmu,Irma?”
Irma:”Alhamdulillah,sehat sehat aja”
Nana:”Hmmm.......hmmmm.....Kalian mau reunian atau mau kerja sih”
Irma:”He...He...He....Maaf,aku terbawa suasana”
Nana:”Lalu,bagaimana hasilnya,dr.Sheila?”
Rin:(Sibuk memerhatikan mayat sambil sesekali membaca buku)
Irma:(Sibuk memotret)
dr.Sheila:”Sejauh ini,kami masih belum menemukan hal yang ganjil dari tubuh korban,kami juga tidak menemukan bekas luka dan bekas cekikan di tubuh korban.Dan,organ organ tubuhnya juga normal normal saja,kami juga sudah memeriksa,korban tidak mengidap suatu penyakit yang menyebabkan dia meninggal secara mendadak”
Nana:”Terimakasih,dr.Sheila,jika ada sesuatu yang lain yang anda temukan,tolong hubungi kami”
Rin:”Terimakasih,dr.Sheila”
Nana,Rin,Irma:(Menjabat tangan dr.Sheila)
Irma:”Lalu,setelah ini,apa lagi yang harus kita lakukan?”
Nana:”Sebaiknya kita menghubungi kerabat kerabat terdekat korban.Rin,tolong cari info tentang kerabat terdekat korban”
Rin:”Aku sudah mencari tahu tentang kerabat terdekat korban”
Nana:”Bagus,kita akan mewawancarai kerabat korban yang paling terdekat terlebih dahulu”
Rin:”Salah satu kerabat korban yang kutemukan adalah Silvia Anita.Dia merupakan sahabat terdekat korban”
Nana:”Bagus,kita harus ke rumahnya sekarang!”
*****************
     Dirumah Silvi............
Nana:(Mengetuk pintu rumah Silvi)
          “Assalamu alaikum”
Silvi:(Membukakan pintu)
         “Waalaikum salam”
Nana:”Apa ini benar rumahnya Silvia Anita”
Silvi:”Ya,benar dengan saya sendiri”
Irma:”Kami dari kantor kepolisian e...e...eskrim Balai Kota”
Nana: (Menggelengkan kepalanya)
Rin:”Maksudnya,kami dari kantor kepolisian Reskrim Balai Kota”
Nana dan Rin:(Sambil menunjukkan kartu identitas)
Irma:”Kartuku mana ya?”(Sambil memeriksa seluruh bajunya)
Rin:”Ini.....”(Sambil menunjukkan kartu identitas Irma)
Silvi:”Kalau begitu silakan masuk dulu!”(Sambil menggaruk garuk tubuhnya)”Aku mau mengambil minum dulu”
Silvi,Rin,Nana,Irma: (Duduk di kursi)”Terimakasih”
Silvi:”Kalau begitu,apa maksud kedatangan kalian kemari?”
Nana:”Kami ingin mewawancarai anda tentang kematian sahabat anda,Olivia Khairani”
Silvi:”Ha?Oliv meninggal!Saya kok tidak tahu?” (Sambil menyemburkan air)
Nana:”Bukankah Olivia adalah sahabat terdekat anda,kenapa anda tidak bisa tahu dia meninggal,terlebih lagi dia meninggal karena terbunuh”
Silvi:”Kamu yang benar saja!Tidak mungkin Oliv meninggal secepat itu”(Sambil menggaruk garuk tubuh)
       “Ini badan,kok tiba tiba gatal sih”
Irma:”Anda belum mandi mungkin?”
Silvi:”Hey!Kamu yang benar ya kalau bicara,aku sudah mandi sepuluh kali sehari. Tapi,badanku masih tetap gatal”
Rin:”Kamu tidak boleh bicara seperti itu,Irma”
Nana:”Kalau begitu,kami permisi dulu”
          “Namun,sebelum kami pergi,saya ingin memberi peringatan kepada anda.Anda bisa saja tertuduh sebagai tersangka atas meninggalnya Olivia”
Silvi:  (Menggaruk garuk badannya)”Kamu ini bilang apa sih,cepat kelian pergi saja sana!”
    Akhirnya,Rin,Nana,dan Irma pun keluar dari rumah Silvi.
Nana:”Rin,apa kamu menemukan data  tentang kerabat korban yang lain”
Rin:”Ya,ada satu kerabat korban lagi yang dekat dengan korban,yaitu Lusy Miranda Putri”
Nana:”Kita juga harus menemuinya sekarang”
    Nana,Rin,dan Irma pun pergi ke rumah Lusy.
Nana: (Mengetuk pintu)
           “Assalamu alaikum”
Lusy: (Membukakan pintu) “Waalaikum salam”
Irma:”Kami...........”
Nana:”Kami dari kantor kepolisian Reskrim Balai Kota”(Sambil menunjukkan kartu identitas)
Rin:(Menunjukkan dua kartu identitas)
Lusy:”Iya....,silakan masuk”
Lusy,Rin,Nana,dan Irma: (Duduk di kursi)
Nana:”Kalau tidak salah,bukankah anda yang pertama kali menemukan jasad dari Olivia”
Lusy:”Benar!”
Nana:”Kalau begitu,bisa anda ceritakan apa yang terjadi sebelum Olivia meninggal”
Lusy:”Begini ceritanya,saya sudah lama berteman dengan Oliv,dua hari sebelum dia meninggal,saya meminjam flashdisk Oliv untuk menyimpan tugas tugas sekolah.Semalam,saya ingin mengembalikan flashdisk Oliv .Namun,saya melihat Oliv berlari lari ke rumahnya.Jadi saya ikuti.Lalu,saya minum sebentar.....”
Irma:”Ha!Apa tadi anda bilang?Minum?Kenapa anda minum?”
Nana: (Geleng geleng kepala)
Lusy:”Ya...,karena saya haus”
Nana:”Jangan hiraukan dia,lanjutkan cerita anda!”
Lusy:”Jadi,setelah itu,saya nyusul ke rumah Oliv.Lalu,saya melihatnya sudah tak sadarkan diri,lalu saya telpon rumah sakit.Namun,setelah sampai dirumah sakit,dia meninggal.Pihak rumah sakit memberitahukan kepada saya,bahwa sebab Oliv meninggal,kemungkinan karena dibunuh”
Nana:”Terimakasih atas informasi anda.Kami ingin permisi dulu”
           “Namun,anda harus tetap berhati hati juga,sebab bisa saja anda adalah tersangka membunuh Olivia”
********************
   Nana,Irma,dan Rin pun kembali ke kantor mereka masing masing.Dan mereka berbincang di kantor mereka
Irma:”Eh!Ngomong ngomong,menurut kalian siapa pembunuhnya diantara dua orang tersebut”
Rin:”Entahlah,aku belum bisa menebaknya”
Irma:”Menurut kamu gimana,Nana?”
Nana:”Entahlah!”
Irma:”Menurutku pelakunya pasti Silvi.Masa’ ia nggak tahu temannya meninggal.Sudah pasti itu bohong!Karena dia tidak mau diakui sebagai pembunuh.Dan,pasti motifnya,mungkin karena dia cemburu dengan Olivia yang punya pacar baru”
Nana:”Kamu kebanyakan ngayal,emang kamu tahu darimana?”
Irma:”Lihat aja nih,foto mereka berempat,Oliv dekat banget sama nih cowok.Dan,kelihatannya mereka saling suka.Lusy kelihatan santai santai saja di foto ini.Dan coba lihat wajah silvi,dari senyumnya dia kelihatan tidak suka”(Sambil menunjukkan selembar kertas foto pada Nana)
Nana:”Hey!Kamu dapat darimana foto ini?”
Irma:”Dari Lusy!Aku tadi melihatnya dimeja pajangan rumah Lusy!Jadi sewaktu mau pulang,aku minta foto ini pada Lusy!Mungkin kita bisa dapat petunjuk dari foto ini”
Rin:”Tapi,Irma ,kamu tidak boleh asal nuduh.Mungkin bukan Silvi pelakunya”(Sambil membuka buku dan membacanya)
Nana:”Sudah,deh!Daripada ngobrol gak jelas dan baca buku gak jelas.Lebih baik kalian selidiki saja kasus ini!Aku mau keluar sebentar dulu,ya!”
Irma:”Eh!Kamu mau kemana,Na?”
Nana:”Ah!Ini bukan urusan kamu,aku mau pergi!”(sambil keluar dari ruangan kantor)
Irma:”Dasar Nana!Bukannya bantu mecahin kasus!Malah pergi!”
*************
   Keesokan harinya,tim penyelidik di kantor Reskrim Balai Kota mendapat berita bahwa Silvi juga meninggal karena di bunuh.Tim penyelidik pun segera ke rumah sakit juga untuk meminta laporan mengenai kematian Silvi.
Dr.Sheila:”Kasus Silvi sama seperti kasus Olivia,kami juga tidak menemukan keganjilan pada jasad korban Silvi,tidak ada bekas luka,penyakit dalam,dan organ tubuhnya semuanya normal”
Nana:”Baiklah,terimakasih,dr.Sheila”
     Setelah itu,tim penyelidik pergi ke rumah Lusy untuk mengunjunginya.
Lusy:”Saya tidak menyangka kedua sahabat saya meninggal seperti ini.Saya sangat berharap semoga anda semua bisa menemukan pembunuhnya dengan cepat”
Irma:”Kamu tenang saja,Lusy,ini adalah tugas kami.Kami akan melakukan apa saja agar pelakunya bisa tertangkap”
******************
    Tim penyelidik kembali masuk ke kantor dan berbincang masalah kasus pembunuhan ini.
Irma:”Ini benar benar rumit sekali!Aha!Aku yakin Silvi yang membunuh,lalu dia bunuh diri,supaya tidak diketahui bahwa dia yang membunuh”
Nana:”Dasar tukang ngayal!”
Rin:”Enggaklah!dr.Sheila bilang kan tidak ada bekas luka apapun,dan tidak ada masalah pada organ tubuhnya”
        “Mungkin,kasus ini tidak ada pembunuhnya”
Irma:”Ah,kamu ada ada aja,Rin!Pasti ada dong pembunuhnya”
Rin:”Entahlah!”(Sambil menulis sesuatu di buku catatannya)
Nana:”Sudah,deh....,aku mau pergi dulu”(Keluar dari kantor)
   Selama beberapa hari tim penyelidik menyelidiki kasus pembunuhan Olivia dan Silvi.Namun,mereka masih belum juga menemukan pembunuhnya.
   Suatu hari,disaat hampir larut malam,Nana pergi kekantor melihat Irma dan Rin hanya bersantai santai di kantor.
Nana:”Hey!Apa apaan kalian?Kalian tidak bekerja?”
Irma:”Kami udah kerja kok Nana,kami ingin beristirahat dulu”
Nana:”Kalian ini!Masa’ Kalian bersantai santai!Kasus ini masih belum selesai.Kalian membiarkan pekerjaan kalian begitu saja!Kamu juga lagi Irma!Kerjaan kamu amburadul pangkat dua semua!”
Rin: (Berdiri)”Nana!Cukup perlakuanmu pada kami!Kami sudah bekerja keras sampai lembur beberapa malam.Kamu juga kerjanya jalan jalan”(Sambil menghentak meja)
Nana:”Aku juga bekerja seperti kalian!”
Rin:”Kamu tahu,nggak,Nana!Kamu selalu egois!Mememntingkan dirimu sendiri!Sukanya memerintah!”
Nana:”Aku juga bekerja,Rin!”
Rin:”Apa kerjaanmu?Cuma jalan jalan doang!Sebaiknya orang egois sepertimu mati saja! ”
( Lalu,pergi meninggalkan kantor)
Nana:”Kalian tidak pernah mengerti!Aku juga bekerja keras seperti kalian!” ( Lalu,pergi meninggalkan kantor)
Irma:”Hey!Hey!Lalu,bagaimana denganku?Aku harus memihak siapa?Diantara mereka siapa yang slah,ya.Ah,aku pergi saja,deh”
    Keesokan harinya di kantor,Rin dan Nana tidak berbicara sama sekali.Mereka masih saja bertengkar.Dan,Irma sedang kebingungan untuk mempersatukan mereka kembali.
    Nana beranjak dari tempat duduknya di kantor dan pergi ke taman dekat rumahnya.Ia duduk di kursi taman tersebut sambil bermain handphone.
Nana:”Apa aku harus minta maaf saja,ya pada Rin?Mungkin aku yang salah!Tidak tidak,dia yang salah dia yang duluan marah padaku”
   Tiba tiba Nana merasakan ada sesuatu yang aneh ditangannya.
Nana:”Ah,apa ini sakit sekali!”(Menoleh ke tangannya)
          “Lebah!!!”(Menyapu lebah itu dari tangannya.Lalu,berlari pergi)
  Keesokan harinya............
Irma:”Nana!Kok tumben,ya!Datang terlambat!Biasanya kan dia yang paling cepat datang diantara kita”
Rin:”Ah!Biarkan saja!Aku tidak peduli lagi dengan si egois itu”
Irma:”Dia,kan teman kita,Rin!”
Rin:”Aku nggak peduli!Biarkan saja dia sendiri!Lagipula aku sendiri juga bisa memecahkan kasusnya,kok.Nih,aku udah tahu apa yang terjadi sebenarnya”
Irma:”Lalu,bagaimana?Ceritakan padaku dong”
Rin:”Penyebabnya adalah jerawat Medicus Pritus Vendus.Jerawat yang menyebabkan kematian.Aku tahu karena waktu melihat foto Olivia yang masih hidup,dia memiliki jerawat yang besar,namun saat dia meninggal jerawat itu tidak ada.Padahal,foto iti dijepret tepat sehari sebelum dia meninggal.Jadi jerawat itulah pembunuhnya.Jerawat itu mengandung virus Vendus
xxx05,salah satu virus penyebab kematian yang paling berbahaya nomor satu didunia”
Irma:”Kita juga harus memberitahukannya pada Nana”
Rin:”Untuk apa kita memberitahu dia,biarin aja deh!”
Irma:”Tapi,ngomong ngomong,dari mana asal virus itu,Rin”
Rin:”entahlah,aku masih belum tahu,nanti aku cari lagi”
  Tiba tiba telepon Irma berdering.
Irma:”Halo!!”
         “Apa?Nana meninggal”
Rin:”Ada apa,Ma!”
Irma:”Nana......meninggal,Rin”
******************
    Mereka berdua pun mendatangi rumah Nana.Setelah Nana selesai dimakamkan,dr.Sheila mendatangi Irma dan Rin.
Dr.Sheila:”Ada sesuatu yang ingin kusampaikan pada kalian”
Irma:”Ada apa,Sheila?”  
Dr.Sheila:”Kalian tahu penyebab Nana meninggal?”
Irma:”Memangnya kenapa dia meninggal”
Dr.Sheila:”Dia meninggal karena terkena sengatan lebah.Dia alergi sengatan lebah”
Irma:”Alergi sengatan lebah?Apa ada orang yang mati karena sengatan lebah”
Dr.Sheila:”Begini,Irma.........,bagi sebagian orang,satu sengatan lebah saja bisa membunuhnya.Namun,hanya orang yang alergi sengatan lebah saja yang bisa terbunuh karena sengatan lebah”
Rin:”Lalu,bagaimana kejadiannya ia bisa meninggal?”
Dr.Sheila:”Aku tidak tahu persis bagaimana kejadiannya.Namun,sewaktu aku mau mengunjungi rumah Nana.Aku melihatnya tergeletak tak sadarkan diri di rumahnya.Dan,saat kuperiksa,ternyata dia sudah meninggal.Aku juga melihat ada bekas luka sengatan lebah.Jadi,sudah kupastikan dia pasti meninggal karena alergi sengatan lebah”
Irma:”Jadi,begitu,ya!”

Dr.Sheila:”Dan ada satu hal lagi yang ingin kusampaikan pada kalian.Aku menemukan ini di rumah Nana”(Sambil menyerahkan stoples kaca)
Rin:”Memangnya apa ini?”
Dr.sheila:”Begini ceritanya,aku dan Nana sudah berhasil menemukan penyebab asalnya jerawat Medicus Pritus Vendus itu”
Irma:”Ha!Bagaimana kalian bisa tahu?”
Dr.sheila:”Baiklah,akan kuceritakan!Kasus kematian Olivia Khairani yang diduga adalah kasus pembunuhan yang ternyata kematiannya yang mendadak dikarenakan jerawat Medicus.Nana mengetahui hal tersebut karena dia tanpa sengaja melihat buku catatan Rin yang berisi catatan mengenai kasus pembunuhan Olivia dan jerawat medicus.Melihat dari tanggal catatannya sepertinya Rin menulis catatan itu dua hari setelah kematian Olivia.Nana juga membaca catatanmu mengenai kematian Silvi yang juga karena jerawat itu.Dia tertular dari Olivia karena menyentuhnya secara langsung dan menyebabkan gatal disekujur tubuhnya....”
Irma:”Tunggu dulu,bukankah kau bilang tadi Rin menemukan penyebab kematian Olivia dua hari setelahnya.Tapi Rin baru memberi tahuku pagi ini”
Rin:”dr.Sheila benar Irma,aku sudah lama menemukan penyebab kematian Olivia,tapi aku masih ragu untuk mengatakannya pada kalian,aku takut pernyataan ku tidak benar....”
Dr.Sheila:”Kamu salah,Rin.....,kamu adalah orang yang jenius,hipotesis mu benar mengenai jerawat itu,kami beruntung memiliki rekan sejenius dirimu,tanpa hal itu kami tidak akan bisa menyelesaikan kasus ini.Nana juga mengakui bahwa kau adalah orang yang jenius........”
Irma:”Lalu,bagaimana cerita yang selanjutnya?”
Dr.Sheila:”Lalu,setelah Nana membaca semua catatan itu,namun dia tidak menemukan catatan mengenai penyebab virus jerawat itu berasal....,jadi Nana berinisiatif untuk mencari tahu sendiri penyebab asalnya jerawat itu supaya tidak memberatkan kalian,lalu dia mendatangiku dan menceritakan semuanya.Dia sering keluar dari kantor untuk pergi kerumah kost Olivia untuk mencari tahu sesuatu.Namun,setelah tiga hari datang kerumah kost Olivia,dia menemukan sesuatu yang ganjil....”
Irma:”Apa itu,dr.Sheila?”
Dr.Sheila:”Dia menemukan beberapa ekor nyamuk di rumah kost Olivia.Tapi,nyamuk ini berbeda dengan nyamuk lainnya.Nyamuk ini sedikit lebih besar dan pada bagian kepalanya berwarna hitam serta bagian punggungnya berwarna putih.Setelah itu,Nana menangkap nyamuk itu dan menganalisisnya bersamaku,setelah empat hari kemudian....,kami menemukan hasilnya,bahwa ternyata virus jerawat itu berasal dari nyamuk itu”
Irma:”Berasal dari nyamuk,lalu?”
Dr.Sheila:”Benar,nyamuk itu mengandung virus vendus xxx05 yang sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian.Setelah kami teliti lagi,ternyata nyamuk ini menyebar virusnya melalui gigitan,kemudia lama lama akan membengkak seperti jerawat dan makin lama makin membesar hingga pecah dan bahkan bisa menular jika disentuh secara langsung.Selain itu,virus ini bereaksi dalam tubuh dengan lamban tapi sangat ganas,dia menyerang bagian kulit lalu merambat ke jantung dan saraf otak sehingga dapat menyebabkan kematian”
Irma:”Jadi....,begitu ceritanya,terimakasih,Sheila”(menjabat tangan Sheila)
    Setelah mendengar cerita dr.Sheila,Rin dan Irma kembali ke kantor mereka.
Rin: (Duduk di kursi)”Ini sangat sulit untuk dimengerti”
Irma:”Sudahlah,Rin....,ini sudah berlalu,aku mau mengetik laporan mengenai kasus ini dulu,kita harus menuntaskan pekerjaan kita”(Sambil mengetik)
   Mengetik laporan dari kasus yang dipecahkan sudah menjadi tugas Irma.Irma adalah juru tulis di kantor mereka.Tiba tiba,Lusy datang ke kantor mereka.
Lusy:”Assalamu alaikum”
Rin dan Irma:”Waalaikum salam”
Rin:”Ada yang bisa dibantu,Lusy?”
Irma:”Duduk dulu Lusy!”
Lusy:(Duduk di kursi)”Maksud kedatangan saya kemari,saya ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian”
Irma:”Terimakasih?Untuk apa?”
Lusy:”Saya mendapat telepon dari dr.Sheila.dr.Sheila sudah menjelaskan semuanya pada saya mengenai kasus ini.Saya sangat berterimakasih pada anda sekalian yang sudah menyelesaikan kasus ini.Saya juga sangat bersyukur ternyata tidak ada pembunuh dalam kasus ini.Jadi,tidak ada yang disalahkan atas kematian dua teman saya.Teman teman saya adalah orang yang berharga di sisi saya.Pada orang itulah,saya bisa berbagi atas kegembiraan dan kesedihan saya.Sekali lagi,saya ucapkan terimakasih.Saya mau pamit dulu,hanya itu yang ingin saya sampaikan.Assalamu alaikum”
Irma:”Waalaikum salam!Hati hati di jalan,ya!”
Lusy:(Pergi dari ruangan kantor)
Rin:”Apa apaan ini?Aku tidak bisa menerima ini semua!”
Irma: (Mendekati Rin)”Rin....”
Rin:”Kalau saja,waktu itu aku tidak emosi,ini semua tidak akan terjadi!!”
Rin:”Aku bahkan belum sempat baikan dengannya.Kenapa secepat ini?Aku kehilangan arti teman”
Irma:”Sudahlah,Rin....”
   Irma pun menenangkan Rin.
   Dua hari kemudian..........
Irma:”Alhamdulillah,ya Allah.....,akhirnya kelar juga nih laporan.Jadi,kasus ini tuntas deh!”
Rin:(Datang lalu duduk di kursi)
Irma:”Udah tenang nih sekarang?”
Rin:”Apa maksudmu?”
Irma:”Eh.....pura pura nggak tahu,ya!Kamu menangis terus semalam!”
Rin:”Kamu membual,ya!Aku nggak ada nangis”
Irma:”Iya....,aku tahu”
Rin:”Tapi,kamu tahu,Ma!Dari kasus ini aku banyak belajar.Pertama,untuk tidak melihat orang dari kulitnya,dan tidak cepat mengambil kesimpulan...,aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi....”
Irma:”Kau benar.....,aku sudah berburuk sangka pada Nana,ku kira dia sering pergi keluar untuk jalan jalan,tapi nyatanya,dia sering pergi untuk menyelidiki virus itu......”
Rin:”Dan,satu lagi............,aku juga mendapat pelajaran bahwa kematian itu bisa datang kapan saja,dan tugas kita hanya melakukan yang terbaik selama masih hidup”

*************


 Terima kasih sudah mengunjungi laman ini :-)